Aku takut melawannya Ku serasa jauh lebih kecil darinya Dia datang ketika bulan dan bintang tengah berpesta Dia datang dan meruntuhkan semua harapan Harapan indah telah menjadi semu Melawannya tidak membuat ku sedih Namun, Hampir gilaku dibuatnya Dia membuat bungaku yang gagah kehilangan kelopaknya yang menawan Entah akan datang terang atau gelap Yang ku tau, Dia menggariskan jalanku Ingin ku lawan dia Namun apa daya Aku hanya debu Wahai nasib Goreslah luka yang berujung surga Jangan kau buat langit menjadi kelabu Taburkanlah biji-biji harapan Dan hidupkanlah kembali kenyataan
HAI! Selamat membaca curahan hati seorang mahasiswi yang sedang mencari makna hidup 💫