Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Autumn In Paris

(Adaptasi dari Novel Ilana Tan) Adakah seorang yang tahu,  Bagaimana rasanya mencintai yang tak dapat dicintai? Aku tahu, tapi aku tak ingin mengerti Aku merasakannya, dan aku ingin merubahnya Karena kenyataan itu telah menghancurkan seluruh harapanku Seandainya bila ada harapan sekecil apapun untuk mengubahnya, Aku bersedia menggantungkan seluruh hidup ku demi harapan itu Ya... Aku memang baru mengenalnya, Tapi rasanya aku sudah mengenalnya seumur hidup Dan aku sadar, kini dia telah menjadi bagian terpenting dalam hidupku Hidup sungguh aneh dan juga tidak adil Suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, Kali lainnya hidup mengempaskanmu begitu keras ke bumi Terutama ketika aku menyadari bahwa dialah yang paling kubutuhkan  Tetapi kenyataan berteriak di telingaku  Berkata bahwa dia satu-satunya yang tidak boleh kudapatkan Mungkin kata-kataku tidak masuk akal, Tapi  percayalah, aku rela melepaskan apa saja, asal bisa bersamanya Tapi

A Beautiful Mind and Split

Salah satu tugas dari mata Kuliah Psikologi Klinis yang saya dapat adalah meriview film A Beautiful Mind dan juga Split. Bagi kalian yang belum pernah menonton dan tertarik atau penasaran dengan bagaimana kehidupan dari seseorang yang mengalami gangguan psikologis, film-film ini dapat memberikan gambaran dan membuat kita semakin bersyukur akan kehidupan yang telah kita miliki.         Kedua film tersebut memiliki genre yang berbeda, A Beautiful Mind ber- genre Biografi - Drama sedangkan Split ber- genre Thriller - Psychological Horror. Meskipun begitu, kedua film tersebut sama-sama menceritakan tentang kisah perjuangan hidup seseorang yang memiliki gangguan mental. Ialah John Nash di film A Beautiful Mind, seorang matematikawan jenius yang mengalami gangguan Skizofrenia yaitu gangguan mental yang menyebabkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan perilaku sehingga membuat John sulit membedakan antara kenyataan dan pikirannya sendiri. Pada film Spli

Note!

Bukan masalah siapa yang meninggalkan dan siapa yang ditinggalkan, Tetapi masalah siapa yang bisa mengambil hikmah dari apa yang sudah terjadi dan bisa dengan dewasa menjalani resiko tanpa melukai pihak lain serta kenangan yang telah terlukis. Bukan hidup namanya, kalau tanpa perubahan. Proses memang penting dan patut kita hargai karena kemampuan setiap orang untuk menjalani proses itu berbeda-beda. Yang lebih penting, jangan pernah melupakan pengalaman yang telah menjadi guru terbaik, termasuk setiap orang yang terlibat di dalamnya. Jangan menjadi kacang yang lupa kulit setelah menemukan kebahagiaan yang baru. Ingat, roda itu berputar bukan? Jangan sampai roda penyesalan datang terlambat. Jangan merusak relasi, lupakah dulu bagaimana usahamu untuk membangunnya? 😋 A.

Setidaknya Aku

Setidaknya bukan aku yang mencintai lalu kemudian melukai dan menodai. Setidaknya bukan aku yang menimpa kepercayaan dengan ketidakjujuran dan omong kosong belaka. Setidaknya bukan aku yang mengatakan tak akan pergi ke mana-mana dan akan selalu ada lalu hilang entah ke mana. Setidaknya bukan aku yang selalu mencoba melarikan diri dari masalah-masalah yang ada. Setidaknya bukan aku yang lebih dulu mencoba memiliki lalu pergi tak tahu diri. Setidaknya bukan aku yang sangat berjuang masuk dalam hidupmu lalu berusaha keluar dengan mudah. Setidaknya bukan aku yang mengucap janji manis lalu kemudian mengingkari. Setidaknya bukan aku yang menimpa kepercayaan dengan ketidakjujuran. Setidaknya bukan aku yang dengan mudah melupakan semuanya yang telah kita bangun bersama selama ini. Setidaknya bukan aku yang bilang rindu lalu membuat segalanya menjadi pilu. Setidaknya bukan aku yang mengangankan masa depan lalu membuat kita kehilangan jalan pulang. Setidaknya bukan aku yang mengatakan